peninggalan kerajaan tulang bawang, raja-raja kerajaan tulang bawang, sumber sejarah kerajaan tulang bawang, masa kejayaan kerajaan tulang bawang, kerajaan tulang bawang bercorak, kerajaan tulang bawang berdiri pada, pendiri kerajaan tulang bawang, runtuhnya kerajaan tulang bawang, Sumber Sejarah, Letak, dan Peninggalan
Letak Kerajaan Tulang Bawang di Peta Sumatra |
Kerajaan Tulang Bawang adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang pernah berdiri di Lampung. Meski minim literasai, sebagai rujukan, ahli sejarah mengacu pada catatan I-Tsing, seorang biksu China yang pernah mengunjungi Nusantara pada abad ke-7 tentang kerajaan ini.
Letak Kerajaan Tulang Bawang diperkirakan berada di wilayah Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Ahli sejarah Dr JW Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di Hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa). Jaraknya kurang lebih 20 km dari pusat Kota Menggala. Perkembangan Kerajaan Tulang Bawang perlahan memudar seiring dengan berkembangnya Kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya).
Tidak diketahui secara pasti kapan Kerajaan Tulang Bawang berdiri dan siapa pendirinya. Dari Kitab Liu-sung-Shu, yang mengisahkan tentang Kekaisaran China di bawah pemerintahan Kaisar Liu Sung, dikatakan bahwa Tulang Bawang telah menjalin relasi dengan Kekaisaran China pada akhir abad ke-5 Masehi. Sementara dari berita China lainnya, dikatakan bahwa kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada abad ke-7. Namun, Pada ahli menduga bahwa Tulang Bawang ditaklukkan pada sekitar 686 Masehi. Sebelum, Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan wilayah ke Jawa.
Para ahli menduga bahwa Tulang Bawang ditaklukkan pada sekitar 686 Masehi, sebelum Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan wilayah ke Jawa. Dari Prasasti Palas Pasemah, diketahui bahwa setelah jatuh ke tangan Sriwijaya, Lampung digunakan sebagai tempat persiapan perang untuk menghadapi kerajaan-kerajaan di Jawa.
Catatan tentang Kerajaan Tulang Bawang tergolong minim, namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang peziarah agama Buddha yang benama Fa-Hien pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan jaya. Kerajaan itu bernama To-lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera). Meski begitu, tidak ada informasi pasti tentang waktu dan siapa pendiri Kerajaan Tulang Bawang. Dari Kitab Liu-sung-Shu dikatakan bahwa Tulang Bawang telah menjalin relasi dengan Kekaisaran China pada akhir abad ke-5 Masehi.
Menurut Kuntala (1981) yang dituliskan kembali oleh R.Z Leirissa dalam Sunda Kelapa Sebagai Bandar Jalur Sutra: Kumpulan Makalah Diskusi (1995:42), Kerajaan Sriwijaya menaklukkan Tulang Bawang sebelum melakukan penetrasi ke daerah-daerah di Jawa pada 686 M. Leirissa juga mengungkapkan salah satu catatan lokasi keberadaan Tulang Bawang. Dituliskan, kerajaan ini berada di sekitar sungai Tulang Bawang sekarang, yakni aliran air di Kota Menggala.
Kitab T’ai-p’ing-huang-yu-chi, catatan sejarah Cina yang ditulis pada 976-983 Masehi, juga menyinggung mengenai perkiraan lokasi Tulang Bawang. Kitab tersebut menerangkan bahwa kerajaan ini terletak di pantai tenggara Sumatera, selatan Sungai Musi.
Dari buku Sejarah Daerah Lampung (1997) terbitan Direktorat Jenderal Kebudayaan, disebutkan, ada dua tempat yang diperkirakan sebagai pusat dari kerajaan. Dua tempat tersebut adalah di sekitar Pedada, dekat Muara Way Tulang Bawang, atau di sekitar Pagardewa (sekarang termasuk wilayah Lampung Selatan). Sedangkan menurut L.C. Damais, dikutip dari buku Sejarah Indonesia (2014:143) yang disusun Amurwani Dwi dan kawan-kawan, Tulang Bawang disebut dalam Wu-pei-chih atau petunjuk pelayaran dari Cina. Disebutkan, Kerajaan Tulang Bawang terletak di pesisir atau tepi pantai. Damais menambahkan, ada kemungkinan Kerajaan Tulang Bawang berlokasi di tempat bernama Umbul Bawang, sekarang di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Hingga saat ini, belum ditemukan bukti-bukti arkeologis yang memuat tentang silsilah raja-raja Kerajaan Tulang Bawang ataupun informasi penting lainnya. Selain Prasasti Palas Pasemah, terdapat Prasasti Harakuning dari Lampung Utara, yang juga menceritakan keadaan pasca Tulang Bawang ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Benda peninggalan sejarah lainnya aalah Prasasti Batu Bedil, yang ditemukan di Lampung Selatan. Akan tetapi, prasasti ini kondisinya telah rusak, sehingga tidak dapat diketahui isinya.
- Asiah, Nur. (2019). Ensiklopedia Kerajaan Indonesia Jilid 4. Jakarta: Mediantara Semesta.
- tulangbawangkab.go.id
- katalog.kemdikbud.go.id
- intisari.grid.id