Sejarah Jakarta di Bawah Kekuasaan Jepang

Pada tahun 1942 Jakarta diduduki Jepang, setelah sebelumnya Belanda dapat ditaklukan oleh Jepang dalam perang yang sengit diseluruh wilayah Hindia Belanda. Mulai tahun 1942 Batavia kemudian diubah kembali namanya menjadi Jakarta oleh Jepang untuk menarik hati pribumi.

Baca: Sejarah Jakarta di Bawah Kekuasaan Kerajaan Demak

Tahun 1942 Jepang masuk Indonesia lewat Kalimantan dan Sulawesi, lalu masuk Pulau Jawa lewat Banten dan Surabaya. Pada 5 Maret 1942, menyusul mendaratnya tentara keenambelas Jepang di Teluk Banten, Ibukota Batavia (Jakarta) diumumkan sebagai Jakarta Tokubetsu Shi “kota terbuka”, kota tersebut tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda.

Kemudian Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perang Pasifik. Permulaan Penjajahan Jepang di Indonesia.
Monumen nasional (Monas) tempo dulu
Pada tangga 8 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda yang berpusat di Batavia berakhir. Untuk menanamkan semangat pro-Jepang di kalangan kaum muda, pada 11 Juni 1942 Jepang membentuk BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya) .

Pada 8 Agustus 1942, Jepang mengganti Batavia menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Baca: Sejarah Jakarta Di Bawah Kekuasaan Kerajaan Banten

Kekuasaan Jepang di Indonesia termasuk Jakarta tidak lama hanya 3 tahun saja, sebab pada tahun 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu sehingga Jepang wajib meninggalkan Indonesia termasuk Jakarta.

Paska kekalahan Jepang, Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Negara Pada tahun 1945 di Jakarta, dari tahun 1945 sampai dengan 1949 Indonesia terus terlibat peperangan dengan Belanda, karena  memang selepas mengalahkan Jepang Rupanya sekutu menyerahkan Indonesia termasuk Jakarta kepada Belanda.

Baca: Sejarah Jakarta Di Bawah Kekuasaan Belanda

Nama Jakarta dibawah Kekuasaan Republik Indonesia dipertahankan, dan dijadikan sebagai Ibu Kota Negara hingga kini. Jakarta dijadikan sebagai Daerah Khusus Ibukota yang dikepalai oleh Gubernur, tercatat selama berada dibawah kekuasaan Indonesia Jakarta pernah dipimpin oleh 19 Gubernur, yaitu dari Mulai Gubernur Soewiyo sampai dengan Anis Baswedan.